Baca selengkapnya
Prolog
Suara bising itu mengusik tidur seorang cowok tampan yang kini merengut kesal di balik selimutnya. Bantal yang ia kenakan untuk meredam suara kaleng rombeng sialan itu tak memberi efek apa-apa. Suara itu tetap memekakkan telinga. Ia menggulung selimut yang menutupi tubuhnya, meninju benda itu berkali-kali dengan tingkat kekesalan yang siap meledak. Bantal yang semula ia gunakan untuk menutup telinga kini ia gigit kencang-kencang untuk melampiaskan kesal.
Suara itu…
Suara itu memang sudah sering didengarnya setiap pagi, bahkan sebelum ayam berkokok sekali pun.
”Bang ill… Bang ill ayo bangun!!! nanti telat shubuhannya lohh!” teriak suara itu lagi entah untuk yang keberapa kalinya pagi ini. Subuh ini, lebih tepatnya.
Cowok itu pun bangkit dari tempat tidurnya. Ia melempar bantal sembarangan lalu menendang sisi tempat tidur yang malah membuatnya meringis kesakitan. Rupanya yang ia tendang tadi tak lain adalah sisi kayu ranjangnya.
”Arrgghhh!” Cowok itu mengumpat di sela ringisannya
Ia melangkah ke balkon kamarnya yang berhadapan dengan milik seseorang yang selalu mengusik paginya. Rumah mereka dipisahkan jalan utama kompleks, bukan gang atau jalan kecil yang hanya berukuran satu meter. Jalan itu lebih tepatnya memiliki lebar kira-kira lima meter. Tapi suara sosok pengganggu itu tidak juga teredam oleh lebarnya jalan tersebut.
Judul : Hey! You!
Karya : Pelangi Tri Saki
Download : Novel Hey! You!.pdf
0 Reviews