Baca selengkapnya
Bola sepak berwarna putih dekil itu melayang tinggi melewati pagar sebuah rumah besar lalu mendarat entah di mana. tak kelihatan lagi.
"gila lu! jauh banget nyepaknya!" seru dono.
"hebat kan?" kata kiki bangga.
"hebat apaan? ilang dah bolanya!"bentak madi kesal. dia pemilik bola.
"nggak mungkin ilang. ada di dalam kok." bantah kiki.
"tapi mana? nggak kelihatan tuh," kata gilang.
"kayaknya tadi nyemplung di semak-semak sana itu." fani menunjuk ke sudut pekarangan sebelah kiri yang rimbun dengan tanaman kembang sepatu berwarna merah. dia, adik kiki, adalah satu-satunya anak perempuan di kelompoknya.
Mereka berlima, para pemain bola jalanan, berderet di depan pintu gerbang sebuah rumah besar yang tampak sepi. kelimanya memegang pagar dengan dua tangan dan melayang pandangan ke segala penjuru. untuk sesaat terpesona dan melupakan bola tadi.
Mereka berhadapan dengan bagian depan rumah itu. hanya pintu gerbang yang memiliki celah di antara jerujinya hingga memungkinkan mereka melihat ke dalam. sepanjang pagar ke kiri dan kanannya tak memiliki celah di antara jeruji karena rapat tertutup oleh pagar.
Judul : Warisan Masa Silam
Karya : V Lestari
Download : Warisan Masa Silam.pdf
0 Reviews