Baca selengkapnya
Gemuruh tepuk tangan menggema dari ratusan penonton dalam studio sebuah TV, menyambut lagu yang baru dibawakan seorang penyanyi remaja yang duduk memainkan piano putih di panggung.
Riuh teriakan dan tepuk tangan penonton yang memadati studio TV menenggelamkan ucapan terima kasih dari bibir mungil si penyanyi. Tentu itu belum termasuk tepuk tangan dan decak kekaguman dari jutaan penonton lain yang menonton acara ini lewat siaran langsung TV.
”Angel... Angel...”
Penyanyi berusia 17 tahun yang dipanggil Angel itu tersenyum pada para penonton. Lalu dia berdiri dari kursi pianonya. Beberapa orang kru naik ke panggung, mengangkat piano turun dari panggung. Seorang kru memberikanearsetlengkap dengan mic-nya pada Angel, yang langsung dipakainya di telinga kanan. Sekitar tujuh penari latar juga memasuki panggung yang didesain sesuai dengan warna ungu, warna pilihan Angel sendiri.
”Baiklah. Sebagai lagu terakhir, satu lagu yang kalianpasti udah tau judulnya.”
Angel membalikkan badan membelakangi penonton. Siap menghadirkan sebuah sensasi lain. Musik intro mulai mengalun, pelan, dan perlahan beat-nya mulai naik. Penonton bersorak. Tubuh Angel sedikit demi sedikit mulai bergoyang, mengikuti gerakan penari latarnya.
0 Reviews