Baca selengkapnya
Kini Gio percaya. Hati dapat berdenting mem bentuk harmoni mayor sempurna yang manis di kuping tanpa perlu buka suara atau memetik gitar. Dawai terakhirnya, yang berbunyi tipis tinggi tetapi menggenapi, telah terpetik. Kita memang tak pernah tahu apa yang dirindukan sampai sesuatu itu tiba di depan mata. Kita tak pernah menyadari ketidak leng kapan hingga bersua dengan kepingan diri yang tersesat dalam ruang-waktu. Dan, ia percaya kini.
Puluhan orang perempuan-perempuan dalam chola terbaik mereka dengan warna semencolok mungkin menari cueca di jalan. Beberapa drum band dengan alat musik cha rango, quena, dan seperangkat alat tabuh, memainkan lagu-lagu berbeda pada saat yang bersamaan. Chicha, minuman rakyat dari fermentasi jagung, di bagikan cuma-cuma dalam batok kelapa. Lewat dua porsi, semua hiruk pikuk tadi jadi semerdu simfoni Beethoven.
Gio keluar dari Amazon dan tiba di Vallegrande pada saat yang tepat. Setelah tiga puluh lima hari matanya eksklusif memandang hijau tanaman, putih buih sungai, dan biru langit yang terbentang tanpa pucuk bangunan, baru lagi ia in jakkan kaki ke peradaban dan melihat war na-warna celupan ma nusia. Satu kota ini tengah meraya kan Fiesta de La Cruz demi mengenang salib Kristus di Golgota. Dan, lepas dari tema sucinya, orang-orang Boli via ini benar-benar tahu cara berpesta.
Gio pun tersenyum. Entah kepada siapa. Hawa Amerika Selatan adalah kendali jarak jauh yang membangkitkan jejak sejumlah arwah dalam dirinya. Pada kehidupan sekarang, ia ber kewarganegaraan Indonesia dengan darah campur aduk; ibu Tionghoa dan ayah Indo-Portugal. Namun,sama seperti anak kecil yang beriman Sinterklas ada Gio menyimpan secuil iman bahwa di kehidupan lalu dirinya adalah seorang Inca. Tak peduli dunia bilang apa.
Judul : Supernova eps Akar
Karya : Dewi Lestari
Download : Supernova eps Akar.pdf
0 Reviews