Baca selengkapnya
Seorang pria bule setengah baya duduk sambil membaca koran di ruang tunggu Bandar Udara Internasional Kemayoran. Tapi kelihatan jelas sebenarnya konsentrasi pria itu bukan pada koran yang dibacanya. Sebentarsebentar perhatiannya teralih ke pintu masuk ruang tunggu, atau pada jam tangannya, seolah-olah dia sedang menunggu kehadiran seseorang.
Setelah beberapa lama, wajah pria bule itu tiba-tiba berbinar.Orang yang ditunggunya datang. Seorang pria Indonesia berusia sekitar 30 tahunan baru saja masuk ke ruang tunggu. Dia membawa sebuah amplop besar berwarna cokelat. Pria itu celingak-celinguk di dekat pintu masuk, seperti mencari sesuatu. Celingukannya berhenti saat melihat pria bule tadi melambaikan tangan.
Baca juga: Kumpulan Novel Karya Luna Torasyingu
”Maaf saya terlambat, Prof...,” sapa Abidin, nama pria itu sambil menjabat tangan si bule berambut pirang tersebut.
”It’s okay, masih ada waktu,” sahut pria bule itu pendek. Abidin menunjukkan amplop yang dibawanya.
”Semuanya ada di sini. Selanjutnya, saya memercayakan semuanya kepada Anda. Bapak juga sudah percaya sepenuhnya,” kata Abidin lirih, bahkan setengah berbisik. Dia lalu menyerahkan amplop itu pada si pria bule.
”Apakah ada pihak lain yang tahu?” tanya si pria bule.
Judul : Golden Bird
Karya : Luna Torashyngu
Download : Golden Bird.pdf
0 Reviews